Jikakamu top up ke reseller qualified, maka 3 temen kamu juga harus top up ke reseller qualified. Inti dr duplikasi adalah melakukan hal yang sama seperti para reseller qualified lakukan yah. 7. Apa itu Billionaire Commitmen Timer? Itu adalah waktu top up reseller dan waktu terima top up reseller. Top Up Reseller 1x24 jam.
Dalamsetiap paket JasaToko klien mendapatkan : Aplikasi Customer Android (Versi 5.1 ke atas dengan memory minimal 1 GB) Domain (tidak termasuk paket bronze, ekstensi domain : .com, atau .net) Kuota member dan produk sesuai dengan paket yang dipilih pada saat pemesanan. Layanan teknis jika terdapat permasalahan atau kendala teknis pada aplikasi
Andatidak perlu membayarkan biaya member atau biaya pendaftaran. Jaminan retur dan refund; atau hanya menjadi reseller. Jika supplier bersedia jika produk dijual kembali, tentu saja, ini suatu hal yang baik. Saat Anda memahami apa itu dropship Shopee dan cara kerjanya, Anda juga perlu memahami trik mempromosikan produk agar bisnis yang
Apaitu Frenstore? Ide Program Frenstore sebenarnya gabungan dari 2 raksasa aktivitas online, yaitu situs jejaring sosial (media pertemanan) dan situs toko online (online store). Contoh situs jejaring sosial adalah facebook, friendster, bergaul.com, dll. Contoh situs toko online adalah amazon.com, fashiongrosir.com, darashoesbogor.com, dll.
Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Jiwa bisnis memang tidak dimiliki semua orang, tapi dengan ambisi yang tinggi, semua orang bisa memulai bisnisnya. Di era yang serba modern ini, bisnis bisa dimulai kapan saja dan di mana saja. Anda bisa menjadi reseller di marketplace-marketplace Indonesia yang penggunanya sudah banyak. Untuk bisa jadi reseller sukses, ketahui dulu, yuk, apa itu reseller di artikel ini. Salah satu faktor yang membuat orang-orang mengurungkan niatnya untuk memulai bisnis adalah modal. Kendati demikian, masalah modal bisa diatasi dengan memulai bisnis kecil-kecilan terlebih dahulu seperti menjadi reseller. Sebenarnya, reseller itu apa, sih? Apa yang Dimaksud dengan Reseller? Kalau Anda sudah lama berkecimpung di dunia perbisnisan online, pasti Anda sering mendengar istilah dropshipper dan reseller. Meskipun keduanya mirip, tapi nyatanya model bisnis reseller dan dropshipper itu banyak perbedaannya, lho. Untuk mengetahui apa itu reseller dan dropship, yuk, mulai dari reseller dulu. Reseller adalah sebuah kegiatan bisnis yang memungkinkan orang untuk menjual kembali barang dari supplier dengan menyimpan stok barang pada jumlah tertentu. Cara kerja reseller, yaitu biasanya reseller akan memesan barang yang dijual melalui supplier atau distributor ketika mereka mendapatkan pembeli. Perbedaan Reseller dengan Dropshipper Apa? Apa itu dropship dan reseller masih banyak yang belum mengetahui perbedaan keduanya. Perbedaan dari dropshipper dan reseller dapat dilihat dari berbagai aspek. Apa saja? Yuk, simak! Baca juga Jenis dan Cara Bisnis Dropship yang Menguntungkan! Stok Persediaan Barang Perbedaan yang paling menonjol antara dropshipper dan reseller adalah dari segi stok barang. Kalau menjadi reseller Anda harus menyediakan stok barang untuk dijual kembali, sementara untuk menjadi dropshipper, Anda tidak perlu melakukan penyetokkan barang. Meskipun demikian, ketika Anda jadi dropshipper, Anda tetap harus cepat melakukan pemesanan ke toko supplier ketika ada pembeli yang membeli produk Anda. Modal Perbedaan selanjutnya terletak pada modal. Menjadi dropship bisa saja menjadi salah satu cara jualan online tanpa modal kalau produk dari supplier Anda berstatus ready atau siap kirim. Tapi, lain cerita kalau Anda menjadi dropship Shopee. Anda perlu menyediakan modal untuk melakukan pembelian terlebih dahulu ke supplier Anda. Sama halnya seperti dropship, reseller juga memerlukan modal, lho. Bedanya, menjadi reseller membutuhkan modal yang lebih besar. Kenapa? Karena reseller perlu menyetok barang dari distributor. Selain itu, ada beberapa reseller yang melakukan repacking, sehingga biaya yang dikeluarkan pun perlu lebih besar. Keuntungan Dari segi keuntungan, sebagai dropshipper, Anda tidak bisa memasang margin harga yang terlalu tinggi karena dropship biasanya mendapatkan harga normal dari supplier. Lain halnya dengan reseller. Karena reseller melakukan penyetokkan barang dalam jumlah besar dari supplier, biasanya supplier akan memberikan harga reseller. Harga reseller adalah harga khusus dari supplier untuk reseller. Biasanya, harganya akan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan harga produk satuan atau harga pasar. Karena adanya harga reseller, maka reseller bisa memasang margin harga yang agak tinggi dan keuntungan reseller pun akan berbeda dengan keuntungan yang didapatkan oleh dropshipper Sudah tahu apa itu reseller dan dropship beserta perbedaannya? Kalau Anda ingin memulai bisnis, Anda bisa sesuaikan dengan modal dan kebutuhan Anda, ya. Jika dirasa mempunyai modal yang banyak dan ingin mendapatkan untung yang berlimpah, maka Anda bisa coba untuk menjadi reseller. Open Reseller Maksudnya Apa? Anda yang sudah lama berkeliaran di marketplace seperti Shopee, Tokopedia atau Lazada, pasti sering melihat online shop yang memuat caption atau deskripsi produk dengan mencantumkan “Open Reseller”. Memangnya, apa itu open reseller? Online shop yang memiliki keterangan open reseller berarti mereka memberikan kesempatan untuk orang-orang yang ingin menjadi reseller online. Pada umumnya, online shop yang memberikan keterangan open reseller akan memberikan harga khusus kepada orang-orang yang berminat dengan syarat menjadi reseller tertentu yang sudah ditetapkan. Reseller diizinkan untuk membeli produk dari supplier dengan jumlah barang yang banyak dan akan mendapatkan harga yang lebih murah untuk bisa dijual kepada orang lain. Keuntungan yang didapatkan kalau ikut open reseller bisa dihitung dari selisih antara harga jual kepada pembeli dan harga beli kepada supplier. Dari Mana Keuntungan Reseller? Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, berapa persen keuntungan reseller bisa dihitung dari selisih harga jual dan harga beli. Namun, untuk perhitungan yang lebih kompleks, ada keuntungan reseller ideal yang bisa Anda dapatkan. Sebelum bisa mendapatkan keuntungan yang ideal, Anda harus tahu dulu dari mana keuntungan Anda akan berasal. Keuntungan tentu akan diawali dengan penentuan harga jual yang tepat. Karena menjadi reseller hanya membutuhkan untuk membeli satu barang jadi, maka Anda perlu tahu harga pokoknya saja. Setelah itu, Anda bisa menentukan harga jual, kemudian Anda bisa melihat berapa keuntungan yang akan Anda dapatkan. Bagaimana Cara Menjadi Reseller? Gimana? Sudah tahu sekilas, kan, tentang reseller? Mau tahu cara jadi reseller sukses? Yuk, ikuti langkah-langkah lengkapnya di bawah ini! Carilah Produk yang Tepat Ketika ingin memulai usaha apapun, biasanya didasari dari berjualan. Untuk bisa berjualan dengan cara menjadi reseller, Anda perlu menemukan produk yang tepat untuk dijual. Anda harus paham mengenai produk yang akan Anda jual kepada konsumen. Pastikan kualitas produk sesuai dengan harganya dan Anda juga perlu menguji kelayakannya. Survey Pasar dan Kompetitor Strategi pemasaran yang tepat adalah penentuan target pasar yang sesuai dengan sasaran. Ketahui apakah produk yang Anda jual demand atau minatnya tinggi di masyarakat? Apakah justru peminatnya malah dikit? Kalau sudah tahu pasar Anda, Anda bisa melakukan survey kompetitor. Agar tidak terjadi perang harga antar reseller, maka Anda perlu tahu seberapa banyak kompetitor Anda di luar sana karena satu supplier kemungkinan memiliki reseller lebih dari satu. Bekerja Sama dengan Supplier yang Tepat Cara jadi reseller sukses yang selanjutnya adalah menjalin kerja sama bersama supplier terpercaya. Ketika Anda memilih supplier, jangan asal pilih berdasarkan harga yang murah saja, ya. Karena harga murah, belum tentu menjamin kualitas. Supplier-supplier nakal bisa saja menipu Anda dengan menjual barang murah dengan kualitas yang murahan juga. Kriteria supplier tangan pertama yang dapat Anda percaya adalah supplier yang memiliki reputasi bagus dan sudah banyak orang yang menjadi reseller bersama supplier tersebut. Cekatan dalam Update Informasi Produk Contoh reseller yang baik adalah reseller yang gesit dalam memberikan update produk terutama update stok. Jika supplier Anda mengumumkan perubahan harga produk, Anda perlu juga untuk merubah harga produk yang Anda jual dan mengumumkannya kepada pelanggan Anda. Informasi yang Anda berikan mengenai produk itu sangat penting, lho, bagi konsumen. Promosikan dengan Buka Toko Online Menjadi reseller tidak hanya bisa dilakukan dengan mempromosikan produk jualan di berbagai platform media sosial, tapi memasarkan produk Anda di platform marketplace pun juga bisa dijadikan strategi marketing yang ampuh bikin produk-produk reseller Anda laku terjual. Selain itu, Anda juga pasang iklan di platform digital biar produk makin laris dan cuan makin ngalir! Keuntungan Menjadi Reseller di Tahun 2021 Di masa pandemi sejak 2020, banyak orang yang mencari-cari ide bisnis kecil-kecilan untuk menunjang kehidupannya sehari-hari akibat banyak pemutusan hak kerja yang terjadi. Dengan segala kemudahan dan keuntungannya, sebagian masyarakat Indonesia banyak yang beralih menjadi reseller. Yuk, simak keuntungan menjadi reseller di tahun 2021. Baca juga Ide Bisnis tanpa Modal Rumahan 2021, Mulai Sekarang! Bisa Menjual Banyak Jenis Produk Sekaligus! Ketika Anda menjadi reseller, Anda bisa, lho, menjual berbagai produk dengan berbagai variasi. Anda bisa mengambil produk dari beberapa supplier sekaligus dan melakukan penyetokkan secara berkala. Akan lebih mudah lagi kalau Anda bisa menemukan supplier yang memang menjual berbagai macam produk. Dengan begitu, keuntungan yang Anda dapatkan bisa berlimpah banget. Peluncuran Bisnis yang Cepat dan Praktis Anda tidak perlu toko, tidak perlu memproduksi barang, tidak perlu juga merekrut karyawan. Semuanya bisa Anda lakukan sendiri. Anda hanya perlu tahu pasar dari produk yang Anda jual dan cari supplier terpercaya, kemudian sediakan stoknya dan jual kembali produk tersebut ke calon pembeli Anda. Ekspansi Bisnis yang Efisien Berawal dari reseller, Anda bisa mengumpulkan modal dari hasil penjualan reseller Anda untuk membuka usaha sendir. Lambat laun, usaha reseller yang sukses akan menghasilkan bisnis yang sukses pula. Hemat Waktu Proses menjadi reseller tidak menghabiskan banyak waktu, karena semuanya bisa di-handle sendiri dan alur prosesnya pun sudah terlihat jelas. Selain itu, mengelola bisnis reseller tidak membutuhkan banyak energi juga karena bisa dilakukan di mana saja! Risiko Keuangan yang Lebih Minim Menjadi seorang reseller merupakan sebuah langkah inisial yang bisa dilakukan oleh semua orang yang ingin memulai bisnis, tapi terkendala oleh modal. Bisnis reseller juga tidak membutuhkan modal yang banyak dan cenderung bisa terhindar dari risiko keuangan yang minim. Untuk menghindari kerugian, reseller dapat melakukan inventaris dengan jumlah yang tidak terlalu banyak. Ginee Omnichannel Jadi reseller dan buka toko online di banyak marketplace? Pusing mengelola stok? Gak perlu! Ada Ginee Omnichannel yang bisa 24/7 membantu jalannya bisnis online Anda di banyak marketplace! Dengan fitur Ginee yang bejibun banget, dijamin, deh, bisnis online Anda bakal semulus jalan tol! Manfaat dari Ginee yang bisa Anda dapatkan adalah Anda bisa merasakan mudahnya mengelola stok dengan fitur Manajemen Stok di Ginee. Hanya dengan satu dashboard, Anda bisa mengelola stok produk Anda di beberapa marketplace secara bersamaan! Kece banget, kan? Yuk, gak usah pake ragu, langsung daftar Ginee sekarang dan dapatkan free trial 7 hari full tanpa syarat! Ginee Indonesia, Tool Bisnis Online Paling Kredibel Punya kesulitan mengelola toko online yang terdaftar di berbagai marketplace? No worries, Ginee Indonesia hadir untuk Anda! Ginee adalah sistem bisnis berbasis Omnichannel Cloud yang menyediakan berbagai fitur andalan lengkap guna mempermudah pengelolaan semua toko online yang Anda miliki hanya dalam satu platform saja!Fitur dari Ginee beragam, lho! mulai dari manajemen produk, laporan penjualan, Ginee WMS, yang artinya Anda dapat mengelola manajemen pergudangan dengan lebih mudah, Ginee Chat yang memungkinkan Anda mengelola chat pelanggan dari berbagai platform, hingga Ginee Ads untuk kelola semua iklanmu di berbagai platform. Yuk, daftar Ginee Indonesia sekarang FREE! Mengelola pesanan dan stok untuk semua toko online AndaUpdate secara otomatis pesanan dan stokMengelola stok produk yang terjual cepat dengan mudahMemproses pesanan dan pengiriman dalam satu sistemMengelola penjualan dengan sistem manajemen digitalMembership dan database pelanggan secara menyeluruhPrediksi bisnis dengan Fitur Analisa Bisnis di GineeMemantau laporan dengan menyesuaikan data, keuntungan, dan laporan pelanggan
KEY TAKEAWAY PERBEDAAN RESELLER & AFFILIATE Anda bisa mengetahui Cara menjadi reseller & Affiliate Anda akan mengetahui perbedaan antara reseller & affiliate Anda bisa mengetahui masing-masing keuntungan menjadi affiliate Daftar Jadi Reseller Evermos Dunia bisnis saat ini semakin berkembang apalagi ditambah dengan adanya platofrm online yang mendukung berbagai kegiatan bisnis. Salah satunya ialah banyak bermunculan aspek bisnis baru seperti contohnya saja reseller dan affiliate marketing yang tentu sepertinya sudah tidak asing lagi bagi Anda. Affiliate marketing dan reseller sendiri merupakan bisnis yang sama-sama menjual produk atau jasa milik orang lain. Tujuannya adalah untuk mendapatkan komisi dengan jumlah tertentu. Lalu apa perbedaan dari keduanya? Daftar isi 1Perbedaan Reseller & Affiliate MarketingAffiliate MarketingResellerTujuan Affiliate Marketing dan ResellerPerbedaan Reseller & Affiliate MarketingTips dan Trik Menjadi Reseller & Affiliate Marketing Perbedaan Reseller & Affiliate Marketing Affiliate Marketing Affiliate marketing merupakan jasa yang menjual produk tanpa syarat apapun. Kita hanya perlu untuk mendaftar sebagai member tanpa membeli terlebih dahulu produknya yang akan kita tawarkan. Namun jika kita berhasil menjual produk maka kita akan mendapatkan komisi affiliate, biasanya besaran komisi dari 15% hingga 50%. Cara Kerja dari Affiliate Marketing ini berawal dari Seorang Marketer yang memberikan link produk yang ada di website berjualan kepada para konsumen hingga Konsumen melakukan transaksi. Setelah transaksi dan ada Konfirmasi pembayaran maka Affiliate marketer sudah berhak mendapatkan komisi dari penjualan produk. Dalam menjalankan affiliate marketing,Anda diharuskan untuk membuat review mengenai produk tersebut, Reseller Reseller merupakan proses bisnis yang menggunakan produk atau jasa orang lain dengan syarat Anda harus membeli atau memiliki terlebih dahulu produk atau jasa yang akan dipasarkan tersebut. Biasanya komisi yang diterima bisa berkisar di antara 30-80% tergantung kebijakan dari pihak produsen. Namun meski perlu mempersiapkan sejumlah biaya untuk membeli stok barangn, namun untuk menjadi reseller biasanya tidak perlu membutuhkan modal yang besar. Maka dari itu sekarang banyak yang menjadi reseller online. Pertanyaan yang sering diajukan Lebih Untung Mana Reseller atau Affiliate? Seorang Affiliate hanya perlu mempromosikan barang tanpa perlu berurusan dengan stok dan pengiriman barang. Namun, nantinya Anda tidak Bisa memiliki bisnis sendiri. Sedangkan reseller memerlukan sedikit modal, namun Anda bisa mendapatkan toko online sendiri. Anda bisa mempersiapkan produk dan pengemasan sendiri. Sehingga produk lebih terjamin kualitasnya. Anda bisa mengatur harga sendiri untuk mendapat keuntungan. Oleh karena itu, baik menjadi affiliate marketing atau reseller Anda perlu mencari supplier yang profesional seperti contohnya Evermos. Dengan Kredibilitas yang terjamin, Nama Anda akan baik di mata para konsumen dan akan selalu dipercaya. Bagaimana Cara Menjadi Reseller? Tentunya anda perlu untuk mencari website/aplikasi reseller yang terpercaya agar bisa mendapatkan produk-produk berkualitas tinggi. Hal ini agar Anda bisa menjual produk unggulan. Pilih juga supplier yang menyediakan banyak benefit seperti ragam barang yang banyak dan juga komisi yang besar. Anda bisa menjadi reseller hebat dan sukses dengan Evermos. Evermos menawarkan komisi hingga 35% dari setiap barang yang terjual. sehingga, Anda berkesempatan untuk mendapatkan komisi jutaan rupiah perbulannya. Bagaimana Cara Menjadi affiliate? Cara menjadi affiliate adalah Anda perlu bekerjasama dengan seorang supplier untuk menjalin kerjasama. Oleh karena itu, baiknya ialah Anda bisa memilih supplier/produsen yang terpercaya dan ternama, agar kredibilitas Anda pun tetap terjaga. Daftar Jadi Reseller Evermos Cara Kerja Reseller ini pertamanya adalah mengambil barang terlebih dahulu dari supplier. Reseller kemudian mempromosikan produk/barang tersebut ke Konsumen hingga terjadinya order dan melakukan transaksi. Setelah itu, Reseller hanya tingga mengirimkan produk ke konsumen. Proses menjadi reseller ini mampu mendatangkan banyak keuntungan besar namun dengan resiko bisnis yang kecil. Ketahuilah bahwa dengan menjadi reseller, Anda akan mendapat banyak keuntungan seperti waktu yang efisien, keuntungan yang besar, dan nantinya bisa memiliki banyak relasi dari komunitas reseller. Masih Berhubungan Dengan Reseller Tujuan Affiliate Marketing dan Reseller Jika dilihat dari tujuan berbisnis Affiliate Marketing dan reseller tentu memiliki tujuan yang sama yakni menjual produk kepada calon konsumen dan berperan sebagai media perantara distributor dengan konsumen. Saat menjalankan sistem bisnis baik affiliate maupun reseller tentunya dibutuhkan ketekunan untuk selalu fokus pada satu produk atau jasa. Promo Evermos Perbedaan Reseller & Affiliate Marketing Pernedaan mendasar ada di cara reseller & Affiliate marketing menyimpan suatu barang/produk. Sebagai seorang affiliate, Anda tidak diharuskan untuk menyetok produknya terlebih dahulu. Sedangkan, sebagai reseller harus ada modal yang dikeluarkan. Sebelum memasarkan suatu produk, seorang reseller harus memiliki stock produk terlebih dahulu jadi Anda akan memerlukan sediikit modal di awal. Namun tetap, kedua sistem bisnis ini bisa membawa keuntungan yang cukup besar dan cocok untuk dijadikan usaha sampingan sebagai penghasilan tambahan Anda. Sebenarnya, keduanya sama-sama jenis bisnis online yang bisa dijalankan oleh pemula. Sistemnya sama-sama tidak perlu terlalu rumit seperti membuka bisnis dengan produk sendiri. Tidak ada yang mengharuskan kita untuk memproduksi barang sendiri. Affiliate dan reseller merupakan bisnis yang sama-sama menjualkan produk atau jasa milik orang lain yang bertujuan mendapatkan komisi dengan jumlah tertentu. Selanjutnya perbeedaan ada dari sisi komisi yang didapatkan. Meskipun sistem bisnis affiliate marketing memudahkan kita semua karena tidak perlu mengeluarkan modal terlebih dahulu di awal namun komisi yang akan Anda dapatkan pun tidak akan sebesar yag dihasilkan oleh reseller. Affiliator biasanya mendapatkan komisi sebesar 20-50%. Jumlah presentase komisi ini masih tentatif karena tetap semua tergantung kesepakatan dengan merchant. Kalau komisi yang didapat Affiliate segitu, Reseller ada peluang mendapatkan lebih. Mereka bisa mendapatkan komisi mulai dari 30-80%. Sebab, reseller bisa disebut sebagai member yang berbayar. Tips dan Trik Menjadi Reseller & Affiliate Marketing Pelajari atau mencari informasi kelebihan dan kekurangan saat akan menjalankan bisnis affiliate marketing dan reseller. Pilihlah produk yang diminati oleh calon konsumen atau produk yang Anda sukai. Sehingga saat menjalankan proses bisnis Anda akan mendapatkan 2 hal penting yaitu keuntungan dan kesenangan. Jalankan bisnis Anda dengan menggunakan strategi marketing atau promosi yang beda dari biasanya. Hal tersebut bertujuan untuk menarik perhatian calon konsumen. Salah satunya memberikan bonus item untuk konsumen. Menjalin kerjasama dengan banyak relasi yang bertujuan untuk membantu proses penjualan produk Anda. Sehingga pendapatan Anda akan meningkat setiap periodenya. Berbagi pengalaman berbisnis serta inovasi baru kepada orang lain. Sehingga tanpa Anda sadari dapat menarik calon rekan bisnis dan calon konsumen. Pada jaman yang serba mudah seperti saat ini, sudah ada aplikasi khusus untuk reseller yang ingin mulai berbisnis online bahkan tanpa modal. Disinipun Anda tidakhanya akan terhubung dengan satu jenis produk namun ribuah produk dari ratusan brand ternama di Indonesia. Jadi, Anda bisa menjual produk yang beragam. Komisinya pun bisa mencapai 35% dari tiap produknya sehingga aplikasi reseller Evermos ini bisa menjadi alternatif yang baik sebagai sumber penghasilan tambahan. Mari berikhtiar bersama dengan Evermos. Panduan Penting Lainnya Dropship Peluang Usaha Usaha Sampingan Bisnis Online Daftar Jadi Reseller Evermos
Reseller adalah salah satu mode bisnis dengan upaya kecil, namun potensi untung besar. Di artikel ini, kamu akan belajar tentang apa itu reseller, bagaimana cara kerjanya, kelebihan dan kekurangan, hingga cara menjadi reseller yang sukses. Yuk, lanjut baca! Gambar Pixabay Reseller adalah orang yang membeli barang dari produsen atau supplier, kemudian dijual kembali kepada pelanggan. Reseller juga dapat diartikan sebagai penjual tangan kedua, yang menjual kembali barang yang dibelinya ke konsumen dengan harga lebih mahal untuk mendapat keuntungan. Reseller tidak memproduksi sendiri barang yang dijualnya, mereka hanya bertugas sebagai perantara antara penjual lain dengan pembeli. Karena itulah sistem penjualan seperti ini banyak digemari para pelaku bisnis online. Kamu tidak perlu repot mengeluarkan banyak waktu dan biaya untuk memproduksi barang, namun tetap bisa memperoleh keuntungan dari pangsa pasar online di Indonesia yang sangat menjanjikan saat ini. Baca Juga 14 Ide Bisnis Modal Kecil dengan Potensi Sukses Besar Cara Kerja Reseller Setelah mengetahui apa itu reseller, sekarang saatnya kamu mengetahui cara kerja reseller, yang sebetulnya cukup sederhana. Pertama-tama, reseller akan mencari produsen atau supplier barang yang akan dijual kembali. Tentunya sebagai reseller kamu harus menemukan penawaran harga terbaik dengan kualitas barang yang juga oke punya untuk bisa memperoleh keuntungan. Setelah mendapatkan produsen yang sesuai, biasanya reseller diharuskan untuk membeli menyetok produk dalam jumlah tertentu, misalnya satu lusin. Berbeda dengan dropshipper, yang tidak perlu menyetok barang. Setelah barang sudah ada di tangan, kamu bisa menjualnya secara online, offline ataupun keduanya sesuai preferensi masing-masing. Terkendala budget yang minim, tapi harus menyetok barang? Jangan khawatir! Kamu bisa mengakalinya dengan sistem pre-order. Maksudnya, kamu bisa mulai melakukan promosi produk yang akan kamu jual secara online, sebelum barang sampai di tanganmu. Strategi pre-order bisa kamu manfaatkan untuk mengumpulkan pelanggan dalam jumlah dan jangka waktu tertentu sebelum kamu memesan barang ke produsen kemudian mengirimkannya ke pembeli. Baca Juga Mengenal AIDA Metode Ampuh Meningkatkan Penjualan Bisnismu Kelebihan Menjadi Reseller Bagaimana Sahabat Dewaweb, sudah mulai tertarik jadi reseller? Eits, sebelum masuk ke cara menjadi reseller sukses, sebaiknya kamu perlu ketahui dulu apa saja kelebihan dan kekurangannya. Yuk simak di bawah ini! Berikut adalah beberapa keuntungan menjadi reseller 1. Bisa memulai dengan cepat Kelebihannya yang pertama adalah ketika kamu memutuskan menjadi reseller, kamu bisa mulai berbisnis dengan cepat. Bisa dibilang modal utama yang harus kamu miliki adalah internet dan smartphone atau laptop. Dengan memiliki keduanya, kamu sudah bisa mulai mencari supplier, melakukan promosi, hingga bertransaksi secara online. 2. Produk yang dijual variatif Ini merupakan salah satu keuntungan yang bisa kamu peroleh sebagai reseller. Kamu bebas menjual beragam produk, asalkan masih sesuai dengan industri yang kamu pilih. Misalnya kamu menjual produk aksesoris gadget, maka kamu bisa memasarkan produk yang kamu ambil dari beberapa supplier lain yang berbeda. Menjual produk dengan variasi yang beragam dapat menambah peluang untuk menambah keuntungan. Baca Juga Tips Memilih Nama Toko Online dan Contoh Nama Olshop yang Bagus 3. Fleksibel dalam mengatur margin Harga yang diberikan produsen atau supplier kepada reseller lebih terjangkau dibandingkan yang ada di pasaran. Biasanya, semakin banyak jumlah barang yang dibeli oleh reseller, semakin murah harga yang diberikan oleh supplier. Dari sini, reseller bebas menentukan harga jual barangnya. Kamu bisa fleksibel dalam mengatur margin atau presentase keuntungan yang akan diperoleh. 4. Bebas mengatur stok barang Selain tiga hal di atas, keuntungan yang bisa kamu peroleh lainnya yaitu bebas mengatur stok barang di tokomu. Artinya, kamu bisa mengatur sendiri kapan akan membeli stok barang. Misalnya saat penjualan sedang meningkat, kamu bisa melakukan penyetokan secara berkala. Tapi kalau lagi sepi pembeli, kamu bisa menghindari penyetokan semua produk melainkan hanya menyetok produk lain yang masih laku saja. Kekurangan Menjadi Reseller Semua pasti memiliki sisi positif dan negatifnya, begitu juga menjadi reseller. Ini dia beberapa tantangan berjualan dengan sistem reseller 1. Menyiapkan modal untuk stok barang Menjadi reseller memang membuatmu tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk produksi barang. Tapi, kamu tetap harus mempersiapkan modal untuk melakukan penyetokan barang. Meski begitu, kamu tetap bisa mengakalinya dengan strategi pre-order. Baca Juga Online Shop, Marketplace, dan E-Commerce Apa Bedanya? 2. Tidak bisa melakukan inovasi produk Barang yang kamu jual bukan merupakan produksi sendiri. Maka dari itu, kamu tidak bebas dalam melakukan modifikasi atau berinovasi untuk barang tersebut. Maka dari itu memilih produk dan supplier yang tepat ketika memulai bisnis jadi hal yang penting. Untuk meningkatkan penjualan, kamu hanya bisa berinovasi dalam memasarkan produk tersebut. 3. Persaingan dengan kompetitor yang sama Sekarang ini sudah banyak orang berjualan dengan sistem reseller. Maka itu, untuk yang baru memulai, kamu pasti akan menemukan tantangan persaingan dengan kompetitor yang sudah lebih dulu menjalaninya. Tips untuk bisa bersaing, jadilah reseller produk dengan niche tertentu. Atau pilihlah produk yang belum banyak dijual tapi masih memiliki potensi pasar yang besar. Cara Memulai Bisnis Reseller yang Berhasil Sudah yakin untuk menjadi reseller? Untuk menjadi seorang reseller yang sukses, tentu kamu membutuhkan 1. Pilih produk dengan banyak peminat Langkah pertama untuk jadi reseller yang sukses adalah memilih produk apa yang akan kamu jual. Ini sangat menentukan target pasar yang akan kamu tuju nantinya. Menjadi reseller saat ini memiliki tantangan dengan kompetitor yang sangat banyak. Untuk itu, menjual produk dengan niche tertentu bisa menjadi salah satu tips mengatasinya. Selain mencari niche, pilih produk yang memiliki pasar yang potensial. 2. Analisa pasar dan kompetitor Selanjutnya, kamu perlu melakukan analisa pasar dan tingkat kompetisi yang harus dihadapi untuk produk yang ingin dijual. Produk seperti smartphone atau laptop tentu memiliki pasar yang sangat luas, tapi kamu juga akan bersaing dengan toko elektronik yang mungkin dapat menjual denan harga yang lebih murah. Sebisa mungkin, hindari menjual produk dengan kompetitor dengan skala yang sudah terlampau besar. Selain menghambat pertumbuhan bisnismu, kamu juga akan menghadapi risiko deadstock atau baran tak terjual. 3. Cari pemasok produk Memilih supplier adalah hal utama ketika menjadi reseller. Pasalnya, kamu akan selalu berhubungan dengan mereka untuk menjalankan bisnis ini. Kamu harus hati-hati saat memilih supplier. Pastikan memilih supplier terpercaya, kualitas produk yang mereka hasilkan layak jual, dan komunikasi lancar. 4. Buat website toko online yang berkualitas Memiliki website penting untuk setiap bisnis, khususnya bisnis online yang saat ini sangat diminati. Selain membuka toko di marketplace, berjualan di website toko online bisa memberikan banyak keuntungan. Meraih pasar yang lebih luas, tidak terikat dengan ketentuan pembagian hasil di marketplace, dan meningkatkan kredibilitas hanya sebagian kecil keuntungan jualan dengan website toko online. Baca Juga Panduan Lengkap Cara Membuat Website dari Nol sampai Jadi Pastikan pilih Dewaweb sebagai penyedia cloud hosting terbaik untuk website toko online-mu ya! Website kamu dijamin cepat, aman, dan bisa diandalkan, baik bagi kamu sebagai pelaku bisnis dan pelanggan kamu yang berbelanja. Cara untuk membuat website toko online tidaklah sulit, kamu bisa gunakan Dewastore yang menyediakan website siap pakai khusus untuk toko online. Fitur di dalamnya dibuat untuk memudahkanmu membangun website toko online. 5. Tawarkan nilai jual yang unik Produk boleh sama, tapi cara pemasaran reseller adalah faktor yang bisa meningkatkan profit. Salah satu cara menjadi reseller yang sukses adalah perbanyak promosi. Saat ini ada banyak cara untuk promosi secara online yang bisa kamu manfaatkan, seperti Instagram, Facebook, WhatsApp bisnis, dan media digital lainnya. 6. Perhatikan pembagian komisi Hal ini juga penting untuk diperhatikan. Saat memilih supplier, pastikan perjanjian pembagian komisi jelas dan tidak merugikanmu sebagai reseller. Keterbukaan supplier terhadap perjanjian kerja sama sangat penting. Jaga komunikasi yang baik dengan supplier agar selalu responsif terhadap komplain ataupun pertanyaan tentang produk. 6. Aturlah stok barang dengan bijak Sebagai reseller, kamu harus menyetok barang terlebih dahulu. Supplier biasanya memberi ketentuan harus melakukan pembelian barang misalnya dengan jumlah minimal satu lusin. Kamu tidak perlu menyetok barang terlalu banyak, karena jika tidak laku kamu akan rugi. Aturlah dengan bijak, jika banyak peminatnya kamu bisa lakukan penyetokan dalam jumlah sewajarnya. Baca Juga Affiliate Marketing Pengertian, Cara Kerja, Jenis, dan Tips Suksesnya Tertarik Menjadi Reseller? Itu dia segala hal yang perlu kamu ketahui tentang apa itu reseller, cara kerjanya, kelebihan dan kekurangannya, hingga tips menjadi reseller yang sukses. Cara jualan dengan sistem reseller merupakan hal yang menguntungkan, terlebih jika dapat melakukan strategi promosi yang tepat untuk menawarkan produk kepada konsumen. Jangan lupa pilih Dewaweb untuk urusan website, hosting, dan server. Semoga artikel ini bisa membantu kamu yang tertarik menjadi reseller. Salam sukses online!
Apa itu reseller dan bagaimana posisinya dalam bisnis perdagangan? Kita tahu bahwa tidak semua produsen bisa menjual sendiri produknya. Oleh karena itu, terciptalah rantai distribusi produk dari tempat produksi hingga ke tangan konsumen. Di tengah rantai itu, reseller juga ikut berperan dalam menyampaikan produk ke tangan konsumen. Menjadi seorang reseller cocok bagi orang-orang yang memiliki dorongan untuk memulai bisnis, tetapi tidak memiliki kreativitas atau waktu luang untuk membuat produk sendiri. Meski demikian, reseller tetap harus mengalokasikan waktunya untuk pembuatan toko, entah toko fisik ataupun online. Selain itu, butuh waktu juga untuk melakukan promosi toko dan transaksi dengan pembeli. Yang terpenting, butuh waktu pula untuk menemukan pemasok produk. Baca juga Pahami Apa Itu Soft Selling agar Jualanmu Lebih Persuasif Foto Apa itu reseller? ia adalah orang yang membeli barang untuk dijual kembali dan mendapat untung. Konsepnya sama seperti pengecer atau pedagang retail, karena mereka juga membeli produk dalam jumlah besar kepada produsen. Reseller mungkin hanya akan menaikkan harga produk yang ia jual ulang. Namun, reseller bisa juga menggabungkannya dengan produk lain atau melakukan pengemasan ulang. Biasanya reseller terdaftar dalam struktur bisnis produsen. Bisa juga reseller adalah pihak individu yang melakukan kegiatan jual beli untuk mendapat keuntungan pada setiap transaksi. Reseller bisa membeli langsung produk dari produsen atau membelinya dari pedagang grosir. Harga jual reseller biasanya tidak jauh dari harga eceran tertinggi HET yang sudah ditentukan oleh produsen. Beberapa produsen biasanya membuat program reseller agar produknya dapat tersebar lebih luas. Kadang ada persyaratan tertentu yang ditetapkan, semisal wilayah yang berbeda antara satu reseller dan reseller lain. Bisa juga penetapan rabat tinggi untuk pembelian dalam jumlah banyak. Reseller tidak harus menjual produk apa pun. Banyak pula reseller yang menetapkan spesialisasi penjualan kategori produk tertentu. Baca juga Keuntungan Menggunakan Aplikasi WhatsApp Business Keuntungan dan Kekurangan Menjadi Reseller Setelah tahu apa itu reseller, kini kamu perlu tahu keuntungan dan kekurangan menjadi reseller. Sama seperti kegiatan bisnis lainnya, ada untung dan ruginya menjadi reseller. Kamu hanya perlu menimbang seberapa besar keuntungannya dan apakah kamu dapat mengatasi kekurangannya. Setelah itu, kamu bisa menentukan akan menjadi reseller atau tidak. Berikut ini sejumlah keuntungan menjadi reseller 1. Menghemat Biaya Tidak seperti distributor atau pemasok yang membutuhkan margin tinggi, menjadi reseller memungkinkanmu untuk menetapkan harga. Kamu dapat memilih produk yang cocok untuk bisnismu dan membelinya dengan harga wajar. Lalu, kamu menjualnya dengan harga yang ditetapkan sendiri. Namun, memang terdapat beberapa produsen tertentu yang memberlakukan ketentuan HET. 2. Menghemat Waktu Kamu tidak memerlukan banyak komitmen waktu karena tak perlu melakukan proses produksi. Yang perlu kamu perhatikan hanyalah memastikan stok barang yang kamu jual ulang masih cukup untuk dijajakan. 3. Tidak Perlu Punya Banyak Stok Kamu hanya perlu punya stok secukupnya, sesuai perkiraan pemesanan yang masuk setiap minggu atau bulan. Jika sudah mau habis, tinggal membelinya kembali kepada produsen atau pemasok. Bahkan, kamu bisa saja berjualan tanpa stok. Hal ini jika kamu menggunakan jasa dropship. Pesanan masuk di tokomu dan barang akan dikirim langsung dari gudang penyedia jasa. 4. Ekspansi Cepat dan Mudah Jika kamu menjadi reseller, varian produk yang kamu jual bisa tak terbatas. Pembeli pun punya banyak pilihan ketika berbelanja di tokomu. Dengan demikian, kamu bisa dengan mudah memperluas segmentasi pasar karena banyaknya pilihan produk di dalam tokomu. Baca juga Melihat Masa Depan Chat Commerce yang Cerah Keuntungan menjadi reseller mungkin sangat menggiurkan. Namun, kamu juga harus mempertimbangkan kekurangan menjadi seorang reseller. Berikut ini sejumlah kekurangan menjadi reseller 1. Kamu Tidak Bisa Mengontrol Stok Ada kalanya produsen atau pemasok kehabisan stok, sedangkan tokomu sudah dibanjiri permintaan. Sebagai reseller, kamu pun hanya bisa menginformasikan bahwa stok produk habis. Kamu tidak punya kuasa untuk menambah stok. Hal paling maksimal yang bisa kamu lakukan adalah memberi tahu produsen atau pemasokmu bahwa permintaan produk tersebut sedang tinggi di pasaran. 2. Keuntungan Kecil Hal ini karena adanya HET. Jika kamu menjual produk di atas harga HET, kemungkinan tidak banyak pelanggan yang akan bertransaksi di tokomu. Pelanggan cenderung berbelanja di tempat lain yang menawarkan harga kompetitif. Selain itu, ketika kamu membeli produk dari pemasok atau pedagang grosir, harga yang kamu dapat sudah lebih tinggi ketimbang harga dari produsen. Jika mau memperbesar margin profit, kamu pun digiring untuk membeli dalam jumlah besar. 3. Banyak Pesaing Ada banyak yang menjadi reseller, tidak hanya kamu. Kamu pun harus bersaing dalam soal harga dengan para reseller lain. Kembali lagi ke persoalan siapa yang menjadi pemasokmu agar kamu mendapatkan harga murah dan mendapat margin profit yang besar. Selain itu, kamu juga perlu bijak dalam menentukan harga. 4. Kualitas Barang Tidak Selalu Baik Meski produsen sudah melakukan quality control QC terhadap produknya, terkadang masih ada saja produk rusak. Misalnya, rusak akibat pengiriman oleh distributor. Kamu pun tidak bisa mengontrol kualitas barang yang kamu terima karena kamu bukan produsennya. Hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah melayangkan komplain terhadap pemasokmu. Baca juga Menggunakan Brand Ambassador untuk Bisnis, Apa Keuntungannya? Cara Kerja dan Contoh Reseller Cara kerja reseller cukup sederhana. Kamu hanya perlu mencari produsen atau pemasok barang. Lakukan negosiasi tentang bagaimana cara kamu mendapatkan produk dan berapa rabat yang akan kamu peroleh dari pembelian produk. Terkadang, ada produsen atau distributor tertentu yang sudah memiliki program reseller. Kamu bisa pelajari syarat dan ketentuan untuk mengikuti program tersebut. Dengan demikian, kamu sudah menjadi reseller. Namun ada berbagai jenis reseller. Berikut ini sejumlah contoh reseller yang bisa kamu pilih untuk menjalankan bisnismu 1. Retail Arbitrage Menjadi seorang retail arbitrage, berarti kamu membeli produk dari toko retail di sekitar lokasimu, lalu menjualnya kembali melalui e-commerce. Hal yang perlu kamu lakukan hanyalah meriset berbagai produk di toko retail yang ada di daerahmu. Kemudian kamu dapat memilih produk apa yang kira-kira akan laku dijual secara online. Akan lebih baik jika produk yang kamu jual adalah produk khas daerah yang tidak dijual di daerah lain. Pesaingnya cenderung minim. Contohnya banyak kamu temukan di marketplace. Ada yang menjual makanan khas daerah dengan berbagai merek. Bahkan ada yang menjual produk kebutuhan sehari-hari yang biasa kita temukan di toserba. 2. Label Privat Tujuan dari reseller tipe ini adalah mencari produk langsung dari pabrikan atau produsen. Kemudian, kamu mencantumkan labelmu kemudian mengemasnya ulang dengan kemasanmu. Salah satu contohnya yaitu penjual natural oil untuk perawatan kulit. Reseller membeli dalam jumlah literan kepada produsen, kemudian mengemasnya ulang dalam botol-botol kecil dan mencantumkan label sendiri pada produk tersebut. 3. Dropship Dropship dilakukan sepenuhnya secara online. Kamu tidak perlu menyetok barang, karena produsen atau jasa penyedia dropship akan mengirimnya langsung ke alamat pembeli. Kamu hanya perlu membuka toko online, menyediakan displai produk, kemudian menerima pesanan dari pelanggan. Baca juga Pahami Strategi Mobile Marketing Biar Iklanmu Anti-skip 4. Grosir Menjadi reseller yang satu ini harus punya cukup modal. Kamu membeli produk langsung ke produsen dan manufaktur dalam jumlah besar. Kemudian kamu menjualnya ulang melalui platform marketplace atau situs toko online buatanmu sendiri. Demikian penjelasan mengenai apa itu reseller. Semoga informasinya bermanfaat! Related posts
apa itu member dan reseller